Kamis, 03 November 2016

Jangan lupa di share ya agar banyak jiwa yang di berkati
Diberkati untuk menjadi berkat ~ Secara teologis, TUHAN Allah merupakan sumber, pemilik dan pemberi BERKAT kepada kita. Pemberian BERKAT oleh TUHAN Allah sebagai bukti kasih dan tanggung jawab serta PENGGENAPAN janji pemeliharaan-Nya yang sempurna bagi kita. Di sisi lain, pada kita bukan saja punya HAK untuk menikmati BERKAT pemberian TUHAN Allah.


Tetapi juga, pada kita ada TANGGUNG JAWAB yaitu sebagai AGEN PENYALUR BERKAT bagi sesama. Pertanyaan yang patut diajukan ialah: “Prinsip apa yang harus ditumbuh-kembangkan dalam rangka untuk menjadi berkat?”

1. Jangan genggam erat berkat itu.
Kejadian 12:1 “Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu”.
Alkitab memberitahukan kepada kita bahwa ada orang-orang yang menggenggam terlalu erat berkat itu bagi diri mereka. Dan orang-orang yang hidup dengan cara demikian, akhir hidupnya sangat tragis.
 Lukas 12:13-21 = orang kaya yang bodoh.
 Kisah Para Rasul 5:1-11 = Ananias dan Safira
 Abram tahu persis akibat negative dari menggenggam erat berkat itu. Karenanya, dia melepaskan genggamannya dari berkat, lalu dia melakukan beberapa hal:
 Pergilah dari negerimu – bicara tentang wilayah kekuasaan.
 Pergilah dari sanak saudaramu – bicara tentang relasi, hubungan, keintiman.
 Pergilah dari rumah bapamu – bicara tentang warisan.
 Abram meninggalkan semua itu dan mengikuti ekspansi ilahi.
 Prinsip tersebut dipahami oleh Ayub, sehingga dalam kehilangan yang besar, Ayub mengatakan: “TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil terpujilah nama TUHAN”.

2. Jangan setengah hati 
Kejadian 12:4 “Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya, dan Lotpun ikut bersama-sama dengan dia; Abram berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran”.

 Dalam rangka untuk menjadi berkat, TUHAN Allah tidak menghendaki kita melakukannya dengan setengah hati.
 Mengasihi dengan setengah hati, berdoa dengan setengah hati, memberi dengan setengah hati, dll. Hal semacam ini tidak layak menjadi berkat bagi orang lain.
 Jangan menoleh ke belakang – Lukas 9:57-62.
 Kadang-kadang masa lalu kita menjadi penghalang untuk menjadi berkat.
 TUHAN Allah menuntut totalitas kita dalam rangka untuk menjadi berkat.
 TUHAN Allah menuntut perhatian menyeluruh dan konsentrasi penuh dari Abram.
 Untuk kepentingan Kerajaan Allah, kita harus total melakukan segala sesuatu.

3. Jangan takut menanggung resiko 
Kejadian 12:3 “Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat”.
 Cerita: seekor burung yang jatuh cinta kepada mawar putih.
 Mencintai hingga terluka.
 Dalam rangka untuk menjadi berkat, ada harga yang harus dibayar.
 Di jalan menjadi berkat, tidak semua orang akan mendukung kita.
 Akan ada orang-orang yang tidak senang ketika kita menjadi berkat.
 Ada yang memberkati tetapi juga ada yang mengutuk.
 Tapi TUHAN Allah adalah Pembela yang Agung. Dia pasti membela kita dari semua orang yang menentang jalan kita menjadi berkat.

Pada waktu TUHAN Allah memberi BERKAT kepada kita, tentu Dia punya misi melalui kita. Misi-Nya ialah supaya kita menjadi alat BERKAT bagi sesama. Dan untuk menjadi alat BERKAT bagi sesama, maka sikap yang benar ialah: pertama, jangan genggam erat berkat itu; kedua, jangan setengah hati; ketiga, jangan takut menanggung resiko. Kiranya TUHAN Allah menolong kita untuk mewujudkannya. Amin


Selasa, 01 November 2016

Jangan lupa di share ya agar banyak jiwa yang di berkati

Pemuridan merupakan suatu proses pelipatgandaan secara dinamis yang dapat menjangkau generasi penerus, bahkan berpengaruh dalam abad yang akan datang. Mengambil teladan seorang yang bernama Edward Kimball, seorang guru sekolah minggu dalam tahun 1800-an, yang memulai pelayanan pemuridan dalam kelasnya. Hasilnya begitu nyata, dan bahkan mungkin saudarapun merupakan hasil langsung dari pelipatgandaan rohani yang dilakukan Kimball.

Hasil gambar untuk pemuridan
Dimulai dengan beban Kimball untuk menjangkau setiap anak yang terhilang untuk dibawa kepada Kristus. Salah satunya adalah seorang pemuda miskin yang bekerja di sebuah toko sepatu. Tidak ada harapan sedikitpun bahwa pemuda tersebut bakal berguna bagi masyarakat. Tetapi pemuda ini, yaitu Dwight L. Moody, kemudian menjadi terkenal sebagai perintis tehnik-tehnik modern di bidang pekabaran Injil massa. Selama pelayanannya, seorang pendeta yang bernama F.B Meyer diperbaharui oleh Roh Kudus. Dari pengajaran F.B Meyer, seorang pendeta muda yang bernama J. Wilber Chapman mengalami perubahan.
Meskipun J. W. Chapman dipakai Tuhan di seluruh dunia untuk membawa orang kepada Kristus, seorang pembantu dalam kampanye kebangunan rohani Chapman, seorang bekas juru tulis dari MCA yang meneruskan rantai pelipatgandaan Kimball. Namanya ialah Billy Sunday.
Billy Sunday berkhotbah melintasi seluruh Amerika Utara dengan hasil yang menakjubkan. Kebangunan rohaninya di Charlotte, North Carolina menghasilkan beberapa petobat yang mengorganisir sebuah kelompok doa, agar Tuhan melanjutkan pelayanan penginjilan melalui orang-orang di Charlotte. Mereka mengundang Mordecai Ham untuk berbicara. Selama suatu pertemuan, beberapa remaja telah dimenangkan kepada Kristus. Termasuk seorang pemuda yang bernama Billy Graham. Dan rantai pelipatgandaan ini masih berlangsung hingga saat ini.
Kristus memanggil kita menjadi murid-murid yang secara rohani melipatgandakan dirinya, menjangkau orang lain... menjangkau orang lain... menjangkau orang lain.
ARTI PEMURIDAN
Kata Yunani untuk murid adalah mathetes, dipergunakan 269 kali dalam kitab-kitab Injil dan Kisah Para Rasul. Kata itu berarti orang "yang diajar" atau "dilatih". Mereka bukan hanya seorang murid, tetapi seorang pengikut; mereka mencerminkan sebagai tiruan sang guru.
Pemuridan adalah proses pendewasaan rohani, seseorang yang baru "lahir baru", sehingga tercapai:
  1. Pengetahuan yang benar tentang Anak Allah (Kolose 3:10)

  • Menjadi seperti Kristus dalam karakter (2 Korintus 3:18; Filipi 2:5)


  • Cakap dalam melayani (2 Timotius 2:2)

  • Menjadi Kristen tanpa pernah menjadi murid, akan membuatnya hanya sebagai "bayi-bayi rohani". Seorang bayi hanya mengkonsumsi susu, demikian juga bayi rohani. Mereka tidak dapat mengkonsumsi makanan keras. "Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa" (Ibrani 5:11-14; 1 Korintus 3:2). Bahkan banyak terjadi orang yang baru saja menerima Tuhan Yesus meninggalkan imannya dari Tuhan. Hal itu terjadi karena yang bersangkutan tidak segera dimuridkan.
    Pemuridan itu merupakan hal yang penting untuk dilakukan bukan hanya karena alasan-alasan di atas, tetapi lebih dari itu, karena pemuridan merupakan Amanat Agung Tuhan Yesus sebelum Ia naik ke surga; "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku..." (Matius 28:19). Mengakui Kristus sebagai Tuhan, berarti mengakui bahwa perintah-Nya mutlak untuk dilakukan.
    Diambil dari:
    Judul buletin:Empowering, Mei-Juni 2001
    Judul Arikel:Pemuridan: Jalan Menuju Kedewasaan Penuh dalam Kristus
    Penulis:Lydia CSES
    Halaman:11

    HIDUP INI ADALAH KESEMPATAN

    Sound Of Praise Bapa Kupercaya PadaMu

    Kita dipilih Jpcc

    Engkau Setia Jpcc

    Makna Natal 2017

    Dengan Apa Kan Kubalas

    Pelayanan IG

    Gabung yukkk
    KOMSEL: Selasa jam 18:00 wita-selesai...
    IG BERMISI: Jumat 18:00 wita - selasai...

    Terima ayat harian

    ------------Yesus Adalah Tuhan-----------

    Youth IG

    Kutipan Tentang Kehidupan

    Arti sebuah pengharapan

    INDONESIA PRAYER MOVEMENT

    Ilustrasi Pengorbanan Tuhan Yesus

    3 Cara meniggalkan Masa Lalu

    Ayat emas hari ini

    Search

    Ketik kata atau ayat:

    Alkitab Bahan

    Buku Tamu

    Popular Posts