Sabtu, 22 Oktober 2016

Jangan lupa di share ya agar banyak jiwa yang di berkati
 "Hidupku tak sama sejak Kau ada,
Dan kini Engkaulah pusat segalanya"


==========================================

Bagi dunia,

Kebahagiaan itu ketika mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan. Apa saja?

Yang dunia tawarkan : Popularitas, Jabatan, Keuangan, Kekayaan, Harta, Famous atau tidaknya seseorang, apalagi? Apapunlah yang ada didunia ini sepertinya bisa membuat bahagia seseorang. 


=======================================================================



God is Light in Him is no darkness at all. 1 John 1:5:
Aku setuju dengan semua apa yang dunia tawarkan. 

Karena tanpa uang, kita tidak bisa hidup. Karena tanpa jabatan, mungkin kita tidak bisa membuat orang percaya dengan pekerjaan kita. Tanpa popularitas, mungkin tidak ada artis atau aktor didunia ini. 


============================================

Aku.

Aku dulu hidup dalam kemeriahan. Setiap hari tidak ada susah. Tidak ada airmata. Hidupku bahagia.

Setiap kali aku bilang kepada orangtuaku untuk berganti handphone, aku tidak usah menunggu lama. Dalam sekejap mata, handphone itu sudah ada.

Setiap kali aku membutuhkan uang, tak ada sampai berapa lama aku harus menunggu, uang itu pasti sudah ada.

Temanku banyak, sekolahku bergengsi. Aku tidak pernah berkekurangan sedikitpun. Namun, aku tidak bahagia. Hidupku rusak. Aku hidup didalam kenakalan remaja yang parah. Papa mamaku orang sibuk yang hampir setiap Minggu tidak ada waktu untuk mengajak anaknya jalan. 

Sampai disuatu titik, ketika aku harus diperhadapkan dengan dunia sebenarnya, aku langsung sadar bahwa kehidupanku sangat gelap. Sudah terlalu jauh aku dari.. pelukan sang Bapa. 

Sampai disuatu titik, Tuhan memutarbalikkan apa yang aku dan keluargaku punya, 

Sampai aku tidak memiliki apapun lagi. Sampai aku tidak sanggup berkata lagi, bahwa aku harus menjalani semua itu, di tahun 2008. 

Bahkan di tahun 2010, semua Ia ijinkan habis semuanya. Sampai aku benar - benar ada diposisi yang paling rendah, bahkan hina. 

8 tahun sudah berlalu, dan waktu aku melihat kebelakang lagi, aku tidak pernah menyangka bahwa Tuhan akan membawa kehidupanku sampai sejauh ini, dimana bagiku, apa yang dunia tawarkan sekarang hanya menjadi kebutuhanku. Bukan kebanggaanku.



With all my heart, I am waiting, Lord, for you. I trust Your promises.: Kebahagiaanku yang sejati, ketika aku mengijinkan Dia ada dalam hidupku dari apa yang aku butuh dan perlukan. Bukan hanya itu, ketika aku belajar untuk berlari kembali kepada pelukan sang Bapa. 

Kebahagiaanku yang sejati, ketika aku melihat kasihNya yang begitu sempurna mengubah hidupku pelan - pelan dari seorang yang tidak bisa melakukan apapun, dan kini aku melihat hidupku jauh lebih baik dari masa laluku.

Sampai aku boleh berkata, semua yang dunia tawarkan, jika tidak ada Tuhan didalamnya, itu tidak ada artinya sama sekali. Bahkan itu benar - benar kesia - siaan belaka.



Tuhan lebih dari kata baik. Tuhan juga Raja dari segala apa yang ada. JanjiNya tidak pernah lalai. Dan, Ia selalu ada untukku dan kamu, siapapun yang membaca blog ini.


Hari ini, choose to be happy. Dunia tidak selalu membuatmu tertawa. Yang bisa membuatmu damai, adalah ketika aku dan kamu, kembali...


Kembali, kepada pelukan..



Sang Bapa, yaitu Yesus.



Rabu, 19 Oktober 2016

Jangan lupa di share ya agar banyak jiwa yang di berkati
Tidak mudah menjadi orang benar; jauh lebih mudah menjadi orang yang membenarkan diri. Menjadi orang benar berarti hidup sesuai kehendak Tuhan sedangkan membenarkan diri adalah hidup sesuai kehendak diri sendiri. Mari kita lihat mengapa kecenderungan kita adalah membenarkan diri.
  1. Kita adalah manusia yang tidak ingin disalahkan. Daripada disalahkan kita beralih menyalahkan lingkungan atau orang lain. Sewaktu Tuhan memanggil Adam, ia menyalahkan Hawa dan akhirnya Hawa menyalahkan si ular yakni iblis. Di dalam hidup begitu banyak masalah muncul gara-gara kita menolak disalahkan sewaktu memang kita selayaknya menanggung akibat itu. Begitu banyak pertikaian terjadi oleh karena kita menyalahkan orang yang tidak selayaknya menerima tanggung jawab itu.
  2. Kita adalah manusia yang ingin mendapatkan pujian. Itu sebabnya kita membenarkan diri sehingga pada akhirnya kita memperoleh pujian oleh karena kita dianggap benar. Pada dasarnya kita takut mendengar hal-hal yang berisikan kritikan dan dengan cepat menyimpulkannya sebagai ketidakmengertian orang akan siapa kita. Membenarkan diri merupakan upaya untuk menangkis kritikan.
  3. Kita adalah manusia yang sesungguhnya tidak mudah percaya pada niat baik orang. Itu sebabnya apa pun yang dikatakan orang, bila tidak berkenan di hati, dengan segera disimpulkannya sebagai niat buruk. Kita tidak percaya bahwa sesuatu yang tidak menyenangkan di telinga keluar dari niat baik dan untuk kebaikan kita. Itu sebabnya kita membenarkan diri dan menolak komentar orang yang tidak berkenan.
Jika demikian halnya, apakah yang harus dilakukan agar kita dapat menjadi orang yang benar? Mazmur 92:13-16 mengajarkan bagaimanakah kita dapat menjadi orang yang benar. Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon; mereka yang ditanam, di bait Tuhan akan bertunas di pelataran Allah kita. Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar, untuk memberitakan bahwa Tuhan itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan pada-Nya.
  1. Orang benar akan bertunas dan bertumbuh subur di dalam iman. Pertumbuhan adalah tanda adanya kehidupan. Jika kita hidup di dalam Tuhan maka kita akan bertumbuh pula. Pertumbuhan rohani diukur lewat pertumbuhan iman. Orang yang tidak bertumbuh hidup dalam kecemasan sebab ia mengkhawatirkan segalanya. Kita mengupayakan segalanya seakan-akan semua bergantung pada kita. Pada faktanya, Tuhan menentukan segalanya. Tugas kita adalah beriman kepada-Nya dan percaya pada kasih setia-Nya. Berulang kali orang Israel melihat Tuhan menyelamatkan dan memelihara mereka namun setiap kali masalah datang, mereka kembali mengeluh. Inti masalah bukanlah terletak pada keluhan melainkan pada ketidakpercayaan. Mereka terus tidak percaya bahwa Tuhan sanggup dan akan menyelamatkan dan memelihara mereka. Inilah tanda iman yang tidak bertumbuh. Pada akhirnya iman yang tidak bertumbuh akan mati.
  2. Orang benar adalah orang yang mengalami sendiri kebenaran perkataan Tuhan. Apa yang dijanjikan Tuhan pasti ditepati-Nya sebab Tuhan tidak berbohong. Itu sebabnya orang benar hidup sepenuhnya atas dasar kuasa pemeliharaan Tuhan. Ia tidak ragu atau takut; ia yakin bahwa Tuhan mengatur segalanya dengan sempurna. Ia tidak khawatir disalahkan sebab tanggung jawabnya adalah kepada Tuhan sendiri. Ia tidak takut penghakiman manusia sebab terpenting baginya hidup sesuai kehendak Tuhan. Orang benar hidup atas dasar setiap perkataan Tuhan; itu sebabnya ia tidak mencemaskan penilaian orang terhadapnya dan tidak merasakan perlu membenarkan diri.
  3. Orang benar bertahan dalam kebenaran sampai tua sebab ia terus menyaksikan pimpinan Tuhan atasnya tatkala ia hidup dalam kebenaran. Ia tidak cemas kehilangan apa yang diharapkannya karena ia tahu Tuhan sudah menetapkan porsi yang tepat untuknya. Itu sebabnya ia tidak terdorong untuk hidup dalam kecurangan; ia tahu bahwa dalam kebenaranlah ia akan mendapatkan berkat Tuhan. Ia terus bertahan sampai tua sebab ia tidak pernah kecewa pada Tuhan.
Kesimpulan:
Hidup orang yang benar akan menghasilkan buah yang lebat dan segar; sebaliknya hidup orang yang membenarkan diri dan berjalan dalam kecurangan, akan menghasilkan buah yang pahit.

http://www.telaga.org/audio/menjadi_orang_benar

Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” Mat 11:28
Hasil gambar untuk stress berat
Pada jaman sekarang kesibukan manusia semakin meningkat. Waktu terus berputar tanpa disadari. Hari berlalu demikian cepat, minggu demi minggu, bulan demi bulan, bahkan tahun demi tahun. Beban yang dipikul dari setiap permasalahan membuat otak terus bekerja tiada henti. Tekanan demi tekanan datang pada setiap manusia. Tidak ada seorangpun yang tidak menghadapi masalah. Beban pikiran yang sangat berat membuat manusia mencari jalan keluar untuk meringankan beban mereka. Hiburanpun dicari mulai dari hiburan untuk keluarga, jalan-jalan ke mall hingga mencari hiburan di malam hari. Tidak sedikit yang masuk ke dalam kehidupan malam dan pergaulan seks bebas yang tentunya bertentangan dengan firman Tuhan. Apa yang mereka dapatkan hanyalah kenikmatan sesaat yang akan hilang ketika mereka kembali kepada realita kehidupan. Kesenangan yang didapatkan tidak bisa melepaskan mereka dari tekanan yang dihadapi. Bahkan masalah menjadi lebih berat ketika mereka jatuh ke dalam dosa dengan terlibat pada obat-obatan terlarang, kecanduan minuman keras, dosa perzinahan dan masih banyak lagi.
Dalam kitab Matius 11 Tuhan memberikan jalan keluar bagi setiap orang yang mempunyai beban kehidupan yang sangat berat. Apakah yang harus dilakukan agar kita dapat mendapat kelepasan ?
1. Datang kepada Tuhan
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamuMat 11:28
Ketika kita ingin mendapat kelepasan dengan mencari kesenangan atau hiburan dari dunia, kita hanya akan mendapatkan ketenangan sesaat saja. Setelah itu beban berat akan datang kembali. Beban yang ada hanya akan hilang pada waktu kita mencari kesenangan dunia. Tidak ada yang dapat memberi kelepasan yang kekal selain Tuhan Yesus.
Pada saat kita datang kepada Tuhan, Dia akan mencurahkan damai sejahtera-Nya bagi kita. Damai yang Tuhan berikan tidak dapat diberikan oleh dunia ini.
Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus” Fil 4:7
Damai dari Tuhan akan menjaga hati dan pikiran kita dari tekanan yang ada. Kita akan merasakan kelepasan yang luar biasa ketika kita datang padaNya.
2. Minta kekuatan dari Tuhan
Berpalinglah kepadaku dan kasihanilah aku, berilah kekuatan-Mu kepada hamba-Mu” Maz 86:16a
Mintalah kekuatan dari Tuhan untuk menjalani hari-hari kehidupan kita. Berserulah kepadaNya. “Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau” Yer 33:3a
Kekuatan baru Tuhan berikan bagi kita jika kita berdoa dan berseru kepadaNya. Kita memerlukan kekuatan yang baru untuk menghadapi setiap masalah kita. Janganlah mengandalkan kekuatan kita sendiri (Yer 17:5-6), karena kita bukanlah manusia super.
Pererat hubungan kita dengan Tuhan, karena di dalam Dia ada kekuatan baru.
Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya. Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah” Yes 40:29-31
Ketika anda menghadapi beban dan tekanan yang sangat berat, mari datang dan cari wajahNya. Jangan cari kelepasan dari dunia ini, karena dunia ini hanya dapat memberikan kesenangan sesaat saja. Tuhanlah yang empunya damai sejahtera, datang dan berserulah kepadaNya.
Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan ” Mat 11:29-30

Senin, 17 Oktober 2016

Jangan lupa di share ya agar banyak jiwa yang di berkati "Tetapi Tuhan menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu."  Kejadian 39:2

Hasil gambar untuk berhasil
     Sudah menjadi hal yang lumrah jika orang-orang dunia selalu mengukur atau menilai keberhasilan orang lain berdasarkan apa yang mereka punyai.  Orang dikatakan berhasil karena memiliki rumah megah, mobil mewah, jabatan tinggi, terkenal.

     Perhatikan ayat nas:  Yusuf disebut orang yang selalu berhasil, padahal bukankah ia hanya sebagai budak di rumah Potifar?  Memang cara pandang orang percaya dan orang dunia itu berbeda.  Keberhasilan bagi orang percaya bukan berdasarkan atas apa yang ia miliki, tetapi bergantung pada  'siapa'  yang ia miliki dalam hidup ini.  Yusuf disebut sebagai orang berhasil, bahkan akhirnya dipercaya sebagai penguasa Mesir karena ia memiliki Tuhan yang hidup, yang senantiasa menyertai hidupnya.

     Bangsa Israel selalu berhasil mengalahkan bangsa-bangsa lain dalam peperangan, saat mereka melibatkan Tuhan.  Firaun dan pasukannya tak berdaya di depan bangsa Israel oleh karena Tuhan yang berperang ganti mereka.  "Tuhan akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja."  (Keluaran 14:14).  Ketika bangsa Israel mengelilingi tembok Yerikho selama tujuh kali dengan meniup sangkakala, tembok itu pun runtuh.  Bani Moab, Amon dan orang Meunim bertekuk lutut ketika Yosafat dan rakyatnya bersorak-sorai menaikkan puji-pujian bagi Tuhan.  Itu semua karena siapa?  "...bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah."  (2 Tawarikh 20:15).  Kunci keberhasilan mereka bukan pada kekuatan angkatan perang dan senjata canggihnya, kereta dan kuda, tapi semata-mata karena Tuhan ada di tengah-tengah mereka.  "Kuda diperlengkapi untuk hari peperangan, tetapi kemenangan ada di tangan Tuhan."  (Amsal 21:31).

     Oleh karena itu andalkan Tuhan dalam segala hal.  Dialah yang menjadi jaminan hidup kita sepenuhnya.  Ketika Tuhan Yesus menyertai langkah hidup kita, perkara-perkara besar dan ajaib pasti akan terjadi sehingga hidup kita menjadi kesaksian banyak orang.

"Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita,"  Efesus 3:20

Jumat, 14 Oktober 2016

Jangan lupa di share ya agar banyak jiwa yang di berkati
Pengembangan diri adalah sesuatu yang sangat penting agar pengetahuan kita semakin maju dan bertambah. Untuk itu, tidak ada jalan lain kecuali belajar, belajar, dan belajar. Belajar adalah salah satu cara dalam usaha kita mengembangkan diri melalui Iptek. Ada beberapa cara mengembangkan diri melalui Iptek.
Anak dan Teknologi
  1. Peduli terhadap perkembangan Iptek.
    Perkembangan Iptek yang terjadi di sekitar kita berlangsung dengan cepat. Sebagai generasi muda, kita tidak boleh menutup mata dan diri kita atas segala perkembangan Iptek yang terjadi di sekitar kita sehingga kita tidak ketinggalan zaman.
  2. Bersikap kritis terhadap perkembangan Iptek.
    Iptek memang sangat bermanfaat bagi manusia, tetapi juga tidak dimungkiri ada dampak negatifnya. Karena itu, sangat dibutuhkan sikap kritis terhadap segala perubahan. Sisi baik atau tidaknya Iptek harus disesuaikan dengan budaya, agama, undang-undang, dan Pancasila. Dengan demikian, Iptek yang kita gunakan dan kita kembangkan tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.
  3. Memanfaatkan Iptek yang sudah ada sebaik mungkin.
    Setelah kita menyaring Iptek yang kita terima, kita harus memanfaatkannya sebaik mungkin. Jangan sampai kita menyalahgunakan Iptek untuk hal-hal tertentu yang tujuannya hanya akan merugikan diri sendiri. Jangan pula kitagaptek (gagap teknologi).
  4. Ikut mengembangkan Iptek yang sudah ada.
    Kita tidak boleh cepat puas dengan hanya menerima Iptek yang sudah ada, tetapi kita juga harus ikut serta dalam mengembangkan Iptek tersebut. Ada banyak cara untuk mengembangkan Iptek tersebut, misalnya dengan mengadakan penelitian. Untuk siswa SMA, penelitian tidak perlu muluk-muluk. Kamu bisa mencobanya dengan hal-hal yang sederhana melalui kegiatan KIR (Karya Ilmiah Remaja).
  5. Kreatif dalam menciptakan ide-ide baru.
    Sangat baik untuk ikut menciptakan ide-ide baru dalam Iptek. Ide-ide itu bisa kita dapat dari segala sesuatu yang ada di sekitar kita, bahkan mimpi atau impian kita. Yang kita perlukan untuk dapat mewujudkan ide kita selain belajar adalah:
    1. Kita harus selalu yakin dan percaya bahwa kita bisa.
    2. Jika kita gagal, jangan mudah putus asa. Coba lagi karena untuk berhasil perlu perjuangan.
    3. Jangan buang-buang waktu dan kesempatan.
    4. Jangan lupa berdoa.
Abad ke-21 adalah era globalisasi di mana Iptek, terutama teknologi informasi, akan mendominasi dunia, termasuk Indonesia. Dalam era globalisasi, tak ada batas-batas negara dan batas wilayah karena batas-batas tersebut menjadi kabur karena teknologi informasi. Kita harus menguasainya. Jika tidak, kita akan tersisih.
Landasan Alkitab
  1. Kejadian 1:28"... taklukkanlah ... berkuasalah ...."
    Ayat ini mengingatkan kepada kita akan perintah/mandat Allah agar kita bekerja dan melakukan sesuatu. Apakah itu? Yaitu, menaklukkan dan berkuasalah. Itu berarti kita harus memakai segala yang ada pada kita dan potensi kita untuk mengolah dan mengelola alam ini agar bermanfaat bagi manusia. Dan, untuk itu, kita telah dilengkapi dengan "gambar Allah" dengan segala perangkatnya yang memungkinkan kita bisa melaksanakan mandat Allah ini. Untuk itu, kita perlu mengembangkan diri dengan terus-menerus belajar agar bisa memanfaatkan alam sebaik-baiknya.
  2. Kejadian 2:15"... untuk mengusahakan dan memelihara taman itu."
    Ayat ini mempunyai maksud yang sama/paralel. Tidak hanya mengusahakan, tetapi juga memelihara untuk generasi penerus kita. Kita harus berpikir bagaimana generasi penerus kita juga menikmati alam anugerah Tuhan ini.
  3. Amsal 6:6"... hai pemalas pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak."
    Ayat ini berisi peringatan agar kita tidak malas karena kemalasan bukan yang dikehendaki Tuhan. Manakala kita malas, kita diingatkan agar melihat semut. Semut itu kecil tidak berdaya dan mudah sekali dibunuh. Namun, ia mempunyai daya juang, kegotongroyongan atau kerja sama yang hebat. Amatilah butiran nasi yang dibawa semut beramai-ramai. Dari hasil jerih payah kita, kita mendapatkan sesuatu, kepandaian, keterampilan, dan pengetahuan.
  4. 2 Tesalonika 3:10"... jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan."
    Ayat ini juga memberi peringatan yang sama agar tidak malas. Barangsiapa bekerja, ia akan makan. Barangsiapa yang belajar akan melakukan sesuatu, ia akan mendapatkan hasilnya.
Dari ke-4 ayat Alkitab ini, jelas bagi kita bahwa kita diperintahkan untuk mengembangkan diri agar kita dapat mengolah dan mengelola alam ini dengan tujuan kesejahteraan manusia dan kemuliaan Tuhan. Untuk itu, kita harus rajin belajar dan mengusahakan tanpa lelah, berjuang terus. Dan, Tuhan berjanji "jerih payahmu tidak sia-sia".

sumber: http://remaja.sabda.org/

Jangan lupa di share ya agar banyak jiwa yang di berkati
Hasil gambar untuk wanita butaAda seorang gadis buta yang membenci dirinya sendiri karena kebutaannya itu. 
Tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orang kecuali kekasihnya. Kekasihnya selalu ada disampingnya untuk menemani dan menghiburnya. Dia berkata akan menikahi kekasihnya hanya jika dia bisa melihat dunia.
Suatu hari, ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepadanya sehingga dia bisa melihat semua hal, termasuk kekasihnya.
Kekasihnya bertanya, “Sekarang kamu bisa melihat dunia. Apakah kamu mau menikah denganku?” Gadis itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnya ternyata buta. Dia menolak untuk menikah dengannya.
Kekasihnya pergi dengan air mata mengalir, dan kemudian menulis sepucuk surat singkat kepada gadis itu, “Sayangku, tolong jaga baik-baik mata saya.”
Kisah di atas memperlihatkan bagaimana pikiran manusia berubah saat status dalam hidupnya berubah. Hanya sedikit orang yang ingat bagaimana keadaan hidup sebelumnya dan lebih sedikit lagi yang ingat terhadap siapa harus berterima kasih karena telah menyertai dan menopang bahkan di saat yang paling menyakitkan.
Hidup adalah anugerah
Hari ini sebelum engkau berpikir untuk mengucapkan kata-kata kasar – Ingatlah akan seseorang yang tidak bisa berbicara.
Sebelum engkau mengeluh mengenai cita rasa makananmu – Ingatlah akan seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.
Sebelum engkau mengeluh tentang suami atau isterimu – Ingatlah akan seseorang yang menangis kepada Tuhan meminta pasangan hidup.
Hari ini sebelum engkau mengeluh tentang hidupmu – Ingatlah akan seseorang yang begitu cepat pergi ke surga.
Sebelum engkau mengeluh tentang anak-anakmu – Ingatlah akan seseorang yang begitu mengaharapkan kehadiran seorang anak, tetapi tidak mendapatnya.
Sebelum engkau bertengkar karena rumahmu yang kotor, dan tidak ada yang membersihkan atau menyapu lantai – Ingatlah akan orang gelandangan yang tinggal di jalanan.
Sebelum merengek karena harus menyopir terlalu jauh – Ingatlah akan sesorang yang harus berjalan kaki untuk menempuh jarak yang sama.
Dan ketika engkau lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu – Ingatlah akan para penganguran, orang cacat dan mereka yang menginginkan pekerjaanmu.
Sebelum engkau menuding atau menyalahkan orang lain – Ingatlah bahwa tidak ada seorang pun yang tidak berdosa dan kita harus menghadap pengadilan Tuhan.
Dan ketika beban hidup tampaknya akan menjatuhkanmu – Pasanglah senyuman di wajahmu dan berterima kasihlah pada Tuhan karena engkau masih hidup dan ada di dunia ini.
Hidup adalah anugerah, jalanilah, nikmatilah, rayakan dan isilah itu.

Sumber: http://www.gki-samanhudi.or.id/

HIDUP INI ADALAH KESEMPATAN

Sound Of Praise Bapa Kupercaya PadaMu

Kita dipilih Jpcc

Engkau Setia Jpcc

Makna Natal 2017

Dengan Apa Kan Kubalas

Pelayanan IG

Gabung yukkk
KOMSEL: Selasa jam 18:00 wita-selesai...
IG BERMISI: Jumat 18:00 wita - selasai...

Terima ayat harian

------------Yesus Adalah Tuhan-----------

Youth IG

Kutipan Tentang Kehidupan

Arti sebuah pengharapan

INDONESIA PRAYER MOVEMENT

Ilustrasi Pengorbanan Tuhan Yesus

3 Cara meniggalkan Masa Lalu

Ayat emas hari ini

Search

Ketik kata atau ayat:

Alkitab Bahan

Buku Tamu

Popular Posts