Senin, 08 Oktober 2018


Baca:  Amsal 25
"Orang yang tak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya."  Amsal 25:28

Penguasaan diri atau pengendalian diri adalah salah satu aspek dari buah Roh (baca Galatia 5:23).  Penguasaan diri adalah kemampuan Ilahi yang diberikan Tuhan kepada orang percaya:  merupakan ketetapan hati serta pikiran untuk menahan dan mengendalikan dirinya agar ia bereaksi, berbicara, berpikir dan bertindak sesuai dengan firman Tuhan.
Hasil gambar untuk renungan amsal 25:28


     Penguasaan diri bisa juga diartikan sebagai sikap kehidupan yang tegas, baik terhadap orang luar maupun terhadap diri sendiri dan juga terhadap keinginan-keinginan duniawi.  Ketika kita tahu sesuatu itu salah, kita harus tegas terhadap diri sendiri dan berkata:  tidak!  Jadi, ketika kita berbicara mengenai penguasaan ini kita berbicara mengenai dua hal yaitu berlatih dan berjuang.  Alkitab menyatakan,  "Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota."  (Amsal 16:32);  sebaliknya, orang yang tidak dapat mengendalikan diri seperti kota yang roboh temboknya.  Kata tembok tidak hanya berbicara mengenai batasan suatu wilayah, namun juga bisa diartikan sebagai keamanan dan ketenangan.  Ketika tembok tegak berdiri, tembok tersebut berfungsi untuk memberikan keamanan;  tapi jika tembok itu roboh, siapa pun yang tinggal di dalam kota itu pasti tidak akan merasa aman dan tenang lagi.  Kota yang roboh temboknya akan dengan mudah diporakporandakan oleh musuh.  Begitu juga seseorang yang memiliki karunia yang luar biasa:  pelayanan atau karir yang diberkati Tuhan, namun tidak dapat menguasai diri, maka Iblis akan dengan mudah menyerang hidupnya berkali-kali.

     Kita harus bisa menguasai diri;  dalam hal apa?  1. Emosi.  Jika emosi seseorang tidak terkendali akan menimbulkan pertengkaran.  "Si pemarah menimbulkan pertengkaran, dan orang yang lekas gusar, banyak pelanggarannya."  (Amsal 29:22).  2. Ucapan.  Menguasai diri dalam hal ucapan adalah penting sekali, karena  "...barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya."  (Yakobus 3:2).  Hendaknya ucapan atau perkataan kita sesuai dengan firman Tuhan.  3. Hawa nafsu.  Ingat!  Nafsu yang tidak terkendali dapat berakhir dengan perbuatan dosa.  Karena itu,  "...matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi,..."  (Kolose 3:5).

Tanpa penguasaan diri, apa pun yang kita kerjakan tidak akan berhasil!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 27 Agustus 2011 -

0 komentar:

Posting Komentar

HIDUP INI ADALAH KESEMPATAN

Sound Of Praise Bapa Kupercaya PadaMu

Kita dipilih Jpcc

Engkau Setia Jpcc

Makna Natal 2017

Dengan Apa Kan Kubalas

Pelayanan IG

Gabung yukkk
KOMSEL: Selasa jam 18:00 wita-selesai...
IG BERMISI: Jumat 18:00 wita - selasai...

Terima ayat harian

------------Yesus Adalah Tuhan-----------

Youth IG

Kutipan Tentang Kehidupan

Arti sebuah pengharapan

INDONESIA PRAYER MOVEMENT

Ilustrasi Pengorbanan Tuhan Yesus

3 Cara meniggalkan Masa Lalu

Ayat emas hari ini

Search

Ketik kata atau ayat:

Alkitab Bahan

Buku Tamu

Popular Posts