Menjadi Bintang

Sebuah Refleksi Pribadi

Bacaan : Daniel 12 : 3

Saudaraku.............................
Saya mempunyai kesan tersendiri terhadap tokoh kita yang satu ini, yakni DANIEL. Saya mau katakan bahwa Daniel adalah tokoh besar pada zamannya yang telah memberi warna tersendiri dalam kondisi umat Tuhan yang sedang mengalami kelesuan iman karena pembuangan ke Babel. Spiritualitas Daniel yang begitu kuat membuat dia tampil sebagai tokoh yang diperhitungkan di tengah-tengah komunitas yang tidak memberi ruang bagi anak-anak Israel untuk berkiprah dalam pemerintahan Raja Nebukadnezar di negeri Babel. Karena kehidupan spiritualitasnya yang begitu kuat membuat Daniel berani untuk mengambil resiko dengan tidak mengikuti kebiasaan-kebiasaan para pejabat negara pada waktu itu. Singkatnya: iman dan integritasnya terhadap Tuhan sangat teruji dan terpuji sehingga patut untuk dijadikan panutan oleh umat Tuhan pada zamannya dan menjadi contoh buat umat Tuhan dalam konteks kekinian.

Saudaraku.............
Saya mau mengatakan bahwa Daniel benar-benar menjadi bintang tidak hanya di hadapan manusia, namun lebih dari itu; di hadapan Tuhan. Ia mencapai puncak yang sangat prestisius bukan dengan cara-cara yang ditempuh manusia, tetapi dengan cara-cara Tuhan melalui kehidupannya yang sungguh-sungguh berserah pada rencana dan rancangan Tuhan. Dari sinilah maka Daniel tidak hanya menjadi teladan bagi bangsanya, tetapi melalui kehidupan imannya ia telah menjadi kesaksian dan berkat bagi bangsa Babel, terutama telah menjadi berkat bagi Sang Raja Nebukadnezar.

Saudaraku.............
Tuhan menginginkan kita agar kita menjadi pribadi yang sangat istimewa dalam pemandanganNya dengan kehidupan spiritualitas yang kuat. Dengan kehidupan spiritualitas yang kuat, kita akan menjadi orang-orang yang luar biasa, bukan orang-orang yang biasa-biasa saja. Kehidupan spritualitas yang kuat akan membuat kita tampil beda dengan cara-cara hidup manusia dunia ini. Karakter seseorang yang memiliki spiritualitas yang kuat akan nampak menonjol dibandingkan orang lain yang tidak mengenal Tuhan....ya, menonjol dalam hal "KEBAJIKAN". Jika kehidupan Daniel membawa dampak yang besar, walau ia berada dalam komunitas yang sangat sulit untuk memberi ruang bagi anak-anak Tuhan berkiprah, maka tentunya hal ini harus menjadi daya dorong bagi setiap anak-anak Tuhan, sebab bagi Tuhan "tidak ada hal yang tidak mungkin; bersama Tuhan, semua menjadi mungkin". Dan untuk hal ini, saya mau menegaskan bahwa: kehidupan spiritualitas yang kuat akan memberi ruang bagi anak-anak Tuhan untuk mencapai puncak prestasi di tengah-tengah realita ketidak-mungkinan. Jikalau Tuhan sedemikian menopang Daniel sehingga ia menjadi berkat bagi orang lain, maka demikian juga halnya dengan kehidupan anak-anak Tuhan sekarang ini, kita harus menjadi berkat bagi orang lain.

Saudaraku.....
Harapan saya: "Jadilah Bintang".

Bagaimana caranya?.

Jadilah pribadi yang dikehendaki Tuhan. Berikan hidup anda bagi sesama. Dan renungkan ucapan Paulus dalam Filipi 2:14-15, demikian: "Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, supaya kamu tidak beraib dan tidak bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia".

Ingat akan hal ini:
"Tuhan tidak ingin anda ada pada standar mediocre (rata-rata). Tuhan ingin agar anda menjadi pribadi yang istimewa dan berkualitas. Tuhan ingin agar anda menjadi KEPALA dan bukan EKOR; tanduk anda MENINGGI dan bukan MENURUN".

Sumber:https://jonidelima.blogspot.co.id/2016/06/jadilah-bintang.html