Bacaan: Lukas 24 :28-35
Facebook adalah media pertemanan yang paling popular saat ini. Teman kita bisa teman sekolah, teman dalam persekutuan, anggota keluarga, teman kerja, teman sekampung, dll. Yang menarik, kita bisa juga berteman dengan seseorang yang belum pernah kita kenal dan belum pernah bertemu sebelumnya. Mereka muncul “menawarkan” untuk menjadi teman. Jika kita merespon permintaan mereka maka kita akan menjadi teman, saling mengirimkan sapaan, komentar, kata motivasi dan lain-lain. Menjadi teman yang akrab namun siapa mereka, kita tidak mengenalnya.
Kisah dalam bacaan ini adalah salah satu penampakan yang dramatis, heboh. Dalam perjalanan, mereka berjumpah, berbicara, akrab dengan Yesus namun tidak mengenal-Nya (ayat 14-17). Yesus mengajar mereka mengenai diri-Nya, namun mereka masih belum mengerti (ayat 25-27) namun Dia tidak mengenal mereka untuk tidak mengenalnya. Ia “menyingkapkan” mata dan iman mereka saat mereka duduk bersama makan roti (ayat 31). Maka hati mereka berkobar-kobar dipenuhi sukacita (ayat 32). Dalam sukacita, mereka menceritakan kebangkitannya kepada murit yang lain (ayat 33-34).
Kebersamaan kita dengan Yesus kadang seperti teman dalam facebook. Kita berteman, namun sebenarnya kita tidak mengenal mereka. Hanya sebatas facebook. Yesus hadir dalam perjalanan mereka namun mereka tidak mengenal Yesus, namun Yesus tidak membiarkan mereka tidak mengenalnya. Ia memperkenalkan diri-Nya dengan cara-Nya mengambil roti dan memecah-mecahkan-Nya. Melalui itu mereka mengenal-Nya, tidak hanya sebagai teman dalam perjalanan namun Yesus adalah Guru mereka. Yesus pun senantiasa ingin memperkenalkan diri-Nya kepada kita saat ini menjadi teman dalam perjalanan dan juga sebagai Guru tentang arti kehidupan ini.
0 komentar:
Posting Komentar